Nama Usaid bin Khudhair ra. adalah Usaid bin Khudhair bin Sammak bin Atik bin Rafi’ bin Imri’il Qais bin Zaid bin Abid Al-Asyhal bin Jasyam bin Harits bin Khazraj bin Amr bin Malik bin Aus Al-Anshary Al-Asyhaly
Oleh Rasulullah saw. beliau berdua dijadikan teman persaudaraan dengan sahabat Ibnu Haritsah, karena dia mempunyai suara yang indah sekali.
Sementara Abbad bin Bisyr ra., namanya adalah Abbad bin Bisyr bin Waqasy bin Rughbah bin Zaoro’ bin Abid Al-Asyhal bin Jasyam bin Harits bin Khazraj bin Amr bin Nabit bin Malik bin Aus Al-Anshary Al-Ausy Al-Asyhaly
Karomahnya
Karomah mereka berdua adalah ketika mereka berdua keluar pada saat malam gelap gulita, mereka mendapatkan sinar terang benderang menyinari keduanya sampai keduanya menghadap kepada Nabi Muhammad saw., begitu juga ketika pulang, ke rumah masing-masing. Sinar itu terbelah mengikuti keduanya sampai mereka tiba di rumah masing-masing, sebagaimana bisa dipahami dari hadits yang riwayat Imam Bukhari (3639, 3605, 3445, Ibnu Hibban dengan lafadz lain: 2030, dari sahabat Anas bin Malik ra.) berikut ini: Sesungguhnya dua orang sahabat Nabi saw. keluar menuju ke rumah Nabi di suatu malam yang gelap gulita, bersama kedua sahabat itu (muncul) dua lampu yang menerangi kedua tangan mereka, ketika mereka berpisah (dari rumah Nabi), sinar itu menyertai mereka sampai keduanya tiba di rumah (masing-masing).
Karomah Usaid bin Khudhair ra. selain yang dijelaskan di atas, tersebut dalam hadits riwayat Imam Bukhari (Bab Fadhilah Membaca Al-Qur’an dan Turunnya Malaikat), Ibnu Uwanah (Musnad: 3906 & Mustakhroj: 3156) berikut ini: Ketika dia membaca surah Al-Baqarah pada suatu malam, kudanya diikat di sampingnya, tiba-tiba kudanya kaget dan (ingin berlari), Usaid menghentikan bacaannya, kudanya kemudian tenang. Usaid kembali membaca (Al-Qur’an), kudanya kembali kaget, Usaid menghentikan bacaannya, kudanya tenang kembali, Usaid kembali membaca, kudanya kembali kaget. Maka ia beranjak dan (ternyata) anaknya; Yahya ada di dekat kuda itu, dia membelai kuda itu, takut kuda itu akan mencederainya. Ketika ia menjauhkan anaknya dari kuda itu, dia (lalu) mengangkat kepalanya ke langit, dia tidak melihatnya. Ketika pagi dia menceritakan kepada Nabi saw., beliau kemudian berkata, “Bacalah ya Ibnu Khudhair, bacalah ya Ibnu Khudhair.” Usaid berkata, “Aku menyayanginya ya Rasulullah, aku takut kuda itu mencederai Yahya (anakku), ia dekat dengan kuda itu, aku mengangkat kepalaku dan mendekat kepadanya. Setelah itu aku mengangkat kepalaku menengadah ke langit, ketika itu aku melihat cahaya di langit seperti beberapa lampu, ia menghilang sampai aku tidak melihatnya.” Nabi bertanya, “Tahukah kamu apa itu?” Dia menjawab, “Tidak!” Nabi bersabda, “Itu adalah malaikat yang mendekat karena suaramu (membaca Al-Qur’an), jika kamu terus membaca, manusia akan melihat mereka sampai mereka tidak bisa melihatnya.”
Sementara itu As-Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin, dalam syarah Aqidah At-Thahawiyyah menjelaskan bahwa yang dibaca sahabat Usaid bin Khudhair ra. bukan surah Al-Baqarah, tetapi surah Al-Kahfi sebagaimana bisa dipahami keterangan beliau berikut ini: Usaid bin Khudhair ra. suatu saat membaca surah Al-Kahfi, ia tidak merasa, beberapa sinar seperti lampu-lampu (lampion) turun kepadanya, kudanya yang diikat, ketika melihat sinar terang turun dari langit, kuda itu bergerak-gerak. Usaid kemudian mempercepat shalatnya, karena anaknya ada di dekat kuda, ia khawatir terjadi apa-apa kepada anaknya. Ketika ia selesai shalat, ia melihat langit, ketika itu lampu-lampu itu telah naik ke langit. Rasulullah saw. berkata kepadanya, “Bacalah ya Ibnu Khudhair, para malaikat itu turun karena (ingin) mendengar bacaanmu.”
Wallahu A’lam
Sumber: Buku “Kesahihan Dalil Keramat Wali” karya KH.M. Hanif Muslich, Lc.
ADS HERE !!!